Hello Kitty Touching Lip

Translate

Sabtu, 02 Februari 2013

Short story (spoof teks)



Rumah berhantu
Liburan pun telah tiba, sepertinya pulang kampung halaman bersama keluarga akan segera terwujud. Setelah pengambilan rapot usai, semua perlengkapan akan di persiapkan untuk bekal menuju kampung halaman dan tiket sudah dipesan ayah sejak seminggu yang lalu untuk mencegah terjadinya antrian panjang dan melonjaknya harga tiket menjelang liburan sekolah, natal, serta tahun baru.
Hari keberangkatan sudah tiba saya dan adik menyambut dengan suka cita semua bekal sudah siap termasuk fisik, karena akan menempuh perjalanan selama 12 jam maklum saja kampung halaman kami cukup jauh tepatnya di Tuban Jawa Timur. Huuuhh akhirnya sesampai juga kami di kampung halaman setelah menempuh perjalanan beejam-jam dan melewati berbagai kota.
Sesampai di sana kami langsung di sambut suasana indah di desa dan cuaca yang sejuk. Namun, berhubung di desa masih terdapat rumah yang sudah tua dan pepohonan rindang juga besar-besar yang memenuhi jalan hal ini membuat terjadinya kabar hal-hal mitos yang terjadi di tempat tersebut. sehingga setiap menjelang malam sehabis isya di desa cukup sepi dan lengang karena takut untuk melewati jalan tersebut yang terdapat rumah berhantu. Sebenarnya ini rumah pakde saya yang memang tidak dihuni di karenakan ia masih tinggal di rumah lamanya bersama isteri dan dua orang anaknya, rumah ini di buat rencana pakde untuk anaknya kelak besar nanti.
Tak terbayangkan oleh pakde rumah yang ia buat sebagus mungkin mendapat kabar miring dari warga bahwa rumahnya berhantu. Seorang warga pun mengatakan kepada pakde “mas rumahnya mbok di tempati toh nanti di tungguni genderuwo.” Mendengar hal tersebut pakde memikrkannya dan berbicara kepada isteri serta dua orang anaknya untuk menempati rumah tersebut semalam, dan akhirnya mereka menyetujui rencana tersebut.
Sehabis isya mereka berangkat menuju rumah barunya sambil membawa alat-alat kebersihan untuk membersihkan rumah sehabis shubuh. Pakde memang cukup resah dengan kabar ini apa lagi dengan para tetangga yang selalu merasa ketakutan dan melebih-lebihkan cerita mengenai rumahnya. Tapi pakde tak pernah ambil pusing hal ini dia anggap hanya sebagai mitos belaka. Tidur semalam di rumah baru bersama keluarga, tidak di ketahui oleh para tetangga karena memang pakde berangkat sudah isya dan jalan cukup sepi.
Shubuh telah tiba, terdengar suara sapu “srek....srek...srek...” di sertai lampu yang sudah agak redup para tetangga merasa ketakutan dan melihat sosok bayangan hitam besar yang di yakini sebagai genderuwo. Begitu juga dengan orang lewat yang berlari sambil ketakutan. Lalu hal ini semakin menyebar ke seluruh warga. Melihat pakde dan budhe ada di depan rumahnya seorang warga menyapa dan langsung bebicara mengenai rumahnya yang berhantu itu “ pagi mass, mbak anu tadi saya dengar ada suara orang sapu di rumah ini dan ada bayangan hitam tinggi besar sepertinya genderuwo. Tuh mass, mbak kalo saya bilangin mbok ya di dengerin kalo rumah itu harus di tempatin biar ga di tinggal genderuwo. Akhirnya udah di tinggal genderuwo juga kan ya ampun rumah bagus ada genderuwonya ihhh seremm.”
“lho bu, bukannya tadi shubuh ibu memang lagi bersih-bersih?” pakde berkata kepada isterinya. “oiiya pak ibu lupa, jadi gini bu kami semalam tidur di rumah ini bersama anak-anak ibu memang tidak mengetahuinya karena kami berangkat sehabis isya dan jalan pun sudah sepi, kami juga berencana untuk membersihkan rumah coba saja ini ibu liat saya membawa alat-alat kebersihan dari rumah dan sekarang kami ingin pulang kembali ke rumah untuk mengembalikan alat-alat kebersihan ini karena kalo di tinggal rawan takut hilang.” Budhe berbicara kepada seorang ibu tetangga. “Ouhh, ya ampun  astagfirullahhaladzim jadi bukan genderuwo toh mbak.” Kata tetangga sambil memegang-megang tanganya untuk meyakinkan kalo itu budhe
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar